Halaman

Total Tayangan Halaman

Minggu, 19 Mei 2013

SEMINAR NASIONAL PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENYONGSONG IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013


Mitra Guru Pembaharu, 19 Mei 2013

Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merencanakan akan mengimplementasikan kurikulum baru di tahun 2013. Hal tersebut tentunya membuat para pelaku pendidikan mempersiapkan diri  menyongsong perubahan yang akan terjadi, termasuk para guru yang merupakan ujung tombak pendidikan. Menyadari hal tersebut, PPPPTK Matematika selaku Unit Pelaksana Teknis di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang bertanggung jawab dalam peningkatan kompetensi guru, khususnya guru matematika, terus berupaya memfasilitasi peningkatan kompetensi guru, salah satunya dengan menyelenggarakan Seminar Nasional Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam Pembelajaran Matematika Menyongsong Implementasi Kurikulum 2013. Seminar tersebut dilaksanakan  pada hari Sabtu tanggal 11 Mei 2013 pukul 08.30 s.d. 16.00 WIB di Aula PPPPTK Matematika, bekerjasama dengan Patner in Learning (PIL) Microsoft Indonesia.
Seminar diikuti oleh 130 orang peserta yang terdiri dari guru, widyaiswara matematika, calon widyaiswara matematika, mahasiswa serta pemerhati matematika. Pembicara dalam seminar ini berasal dari PPPPTK Matematika dan Microsoft Indonesia.
 pembukaan
Seminar secara resmi dibuka oleh Kepala PPPPTK Matematika Prof. Dr. rer. nat. Widodo, M.S. Dalam sambutan pembukaan, Prof. Dr. rer. nat. Widodo, M.S. menyampaikan bahwa kurikulum 2013 esensinya adalah penyempurnaan dari kurikulum KTSP 2006, jadi bukan dipandang sebagai perubahan yang merusak, justru merupakan perubahan yang memperbaiki, karena konsep dan ide-ide di kurikulum 2013 sangat bagus dan sesuai kompetensi manusia abad 21. Pada kesempatan ini beliau juga menyinggung tentang Peningkatan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) bagi guru dimana salah satunya adalah saat ini guru sudah tidak diperkenankan lagi untuk naik pangkat dengan cara yang selama ini berlaku, sehingga banyak yang terlena dan tidak meningkatkan kompetensinya. Tuntutan ini sejalan dengan diberikannya sertifikasi oleh pemerintah kepada sebagian guru. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) ini sudah diatur dalam Permenneg PAN dan RB  No. 16 tahun 2009, meliputi tiga kegiatan yaitu pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan  karya inovatif. Pada kesempatan ini juga disampaikan terima kasih kepada Microsoft Indonesia yang telah mendukung kegiatan seminar ini dan kepada para peserta, khususnya guru, yang telah menunjukkan usaha yang luar biasa dan menyadari pentingnya TIK.
Penyajian materi seminar terbagi dalam 2 sessi pleno. Pleno I menampilkan 3 pembicara  dengan moderator Dr. Wahyudi dari SEAMEO QITEP in Matematics.
Pembicara pertama adalah Prof. Dr. rer. nat. Widodo, M.S., Kepala PPPPTK Matematika, dengan materi “Menyongsong Kebijakan Kurikulum 2013: Perlunya TIK dalam Pembelajaran Matematika”. Pada kesempatan ini Prof. Dr. rer.nat. Widodo, M.S. menyampaikan bahwa TIK diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan dalam pembelajaran matematika yang tidak bisa diselesaikan oleh tangan manusia. Beliau memberikan contoh soal sebagai berikut: andai kita akan mencari luas suatu daerah yang berada di bawah garisimage002 dan di atas kurva image002Bagaimana menyelesaikannya? Tentu ini sulit atau bahkan tidak ditemukan solusinya jika dikerjakan dengan tangan atau manual, sehingga TIK diperlukan untuk mencari solusi permasalahan tersebut. Beliau menambahkan, bahwa ada 3 hal perbedaan antara kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya, yaitu:
  1. Pada kurikulum KTSP 2006 tidak diwajibkan di dalam buku  pelajaran sebagian dijelaskan dan sebagian open ended (seperti penemuan terbimbing).
  2. Dalam kurikulum 2013, cara mengajarnya lebih terpadu, keterpaduan dalam halknowledge, skill, dan attitude.
  3. Ada perbedaan dalam hal mengajar dan assessment.
Beliau juga menggarisbawahi bahwa tidak ada mata pelajaran TIK, tetapi TIK digunakan sebagai sarana atau  media pembelajaran semua mata pelajaran. Oleh karena TIK akan digunakan untuk semua mata pelajaran, di sini peran TIK sangat penting. Sehingga guru-guru hendaknya menguasai beberapa software yang bisa mendukung pembelajaran.  Ada beberapa hal yang harus diingat apabila guru akan menggunakan TIK dalam pembelajaran:
  1. TIK harus bisa membantu pemahaman siswa
  2. TIK tidak boleh menghilangkan proses
Pembicara kedua adalah  Dra. Sri Wardhani,  Koordinator Widyaiswara PPPPTK Matematika, dengan materi   ”Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK): Kewajiban dan Tantangan Guru dalam Pengelolaan Pembelajaran Matematika”.  Secara garis besar pembicara kedua akan mengupas 4 sub tema yaitu:
  1. Kewajiban guru dalam memanfaatkan TIK
  2. Tantangan memanfaatkan TIK bagi guru
  3. Hal-hal yang hendaknya dilakukan dalam memenuhi kewajiban dan menjawab tantangan memanfaatkan TIK.
  4. Sukses melaksanakan kurikulum 2013 dalam proses pembelajran matematika dengan pemanfaatan TIK.
Berbicara tentang kewajiban guru dalam memanfaatkan TIK, Dra. Sri Wardhani menyampaikan bahwa Pemerintah telah mengatur dalam Permenneg PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya dalam pasal 6 yang menguraikan kewajiban guru diantaranya adalah:
  • merencanakan pembelajaran/bimbingan, melaksanakan pembelajaran/bimbingan yang bermutu, menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran/ bimbingan, serta melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan;
  • meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Tentang kewajiban memanfaatkan TIK bagi guru, Dra. Sri Wardhani juga menggarisbawahi dengan mengambil dasar dari Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 mengenai Standar  Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru yang merupakan salah satu dari Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Standar tersebut memuat daftar kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial  yang terintegrasi dalam kinerja guru. Dalam daftar kompetensi tersebut, kompetensi memanfaatkan TIK terdaftar dalam kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional untuk semua kelompok guru (Guru PAUD/TK/RA, Guru Kelas SD/MI, Guru Mata Pelajaran) seperti berikut ini.
NOGURUKOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI PEDAGOGIKKOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI PROFESIONAL
1GURU PAUD/TK/RA5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik
5.1  Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk  meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan yang mendidik
24. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri
24.1    Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam berkomunikasi.
24.2 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan diri
2GURU KELAS SD/MI5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran
5.1 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran
24. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri
24.1    Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam berkomunikasi.
24.2   Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan diri
3GURU MATA PELAJARAN5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran
5.1 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran yang diampu
24.    Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri
24.1  Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam berkomunikasi.
24.2     Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan diri
Daftar kompetensi tersebut merupakan bagian dari SNP, sehingga dapat dikatakan bahwa salah satu kewajiban semua guru adalah memanfaatkan TIK, dan pelaksanaannya dikategorikan dalam  dua kelompok, yaitu: (1) memanfaatkan TIK untuk kepentingan  pengelolaan pembelajaran (kompetensi pedagogik), dan (2) memanfaatkan TIK untuk berkomunikasi dan mengembangkan keprofesian berkelanjutan (kompetensi profesional).
Lalu apa peran pemanfaatan TIK dalam pelaksanaan pembelajaran matematika dengan Kurikulum 2013? Dra Sri Wardhani menjelaskan bahwa kurikulum 2013 didesain untuk menyediakan pendidikan yang diharapkan dapat mengantarkan siswa agar kehidupannya dapat eksis di abad 21. Hal itu menuntut  pengelolaan pembelajaran di sekolah yang mampu menjadikan siswa  kreatif. Pembelajaran yang demikian adalah pembelajaran yang selain mengakomodasi proses eksplorasi-elaborasi dan konfirmasi, juga memuat proses mengamati, menanya, menalar dan mencoba serta menerapkan pembelajaran yang kolaboratif. Dengan mengingat hal-hal yang dapat dilakukan  dari  pemanfaatan TIK dalam  pembelajaran, maka pemanfaatan TIK diharapkan mampu mewujudkan proses pembelajaran yang dimaksud tersebut  secara efisien dan efektif. Oleh karena itu setiap usaha terkait pemanfaatan  TIK untuk kepentingan pembelajaran dan pengembangan keprofesionalan berkelanjutan oleh guru dalam mengelola pembelajaran matematika menjadi modal awal untuk  sukses dalam melaksanakan  Kurikulum 2013.
Pembicara ketiga adalah  Obert Hoseanto, M.Pd., dari Microsoft Indonesia, dengan Materi “Sinergi Parter in Learning untuk Mendukung Keterampilan Abad 21 dan Kurikulum 2013″. Dalam paparannya Obert Hoseanto, M.Pd memberikan gambaran bagaimana kehidupan di masa yang akan datang, yang sarat dengan muatan teknologi. Hal ini menantang bagi semua yang bertanggung jawab dalam dunia pendidikan untuk mempersiapkan generasi mendatang supaya eksis dalam kehidupannya. Upaya penyiapan itu bisa diawali dari guru. Kaitannya dengan fasilitasi kompetensi teknologi informasi atau teknologi digital, Microsoft berinisiatif untuk mencanangkan Patner in learning network (PIL-Network) sejak tahun 2003. PIL-Network adalah suatu sosial media yang dikembangkan khusus untuk guru dalam bentuk sebuah portal web yang memberikan informasi mengenai implementasi teknologi informasi di dunia pendidikan. PIL-Network melakukan tiga hal yakni menyediakan perangkat pembelajaran, forum komunitas pendidik, dan informasi terkini tentang adopsi teknologi informasi di dunia pendidikan.  Obert Hoseanto, M.Pd juga menjelaskan bagaimana langkah-langkah guru dalam memanfaatkan PIL-Network dan produk Microsoft yang mendukung pembelajaran.
Sedangkan sessi pleno kedua  menampilkan widyaiswara IT dari PPPPTK Matematika, dengan moderator Drs. Rachmadi Widdiharto, M.A. Widyaiswara  PPPPTK Matematika.
Pembicara pertama pada sessi kedua ini adalah  Muh. Tamimuddin Hidayatullah, M.T., dengan materi    “E-Learning dan Pembelajaran Abad 21 : Best Practice E-Learning PPPPTK Matematika”. Dalam paparannya  Muh. Tamimuddin Hidayatullah, M.T. menyampaikan bahwa dunia mengalami perkembangan yang drastis. Banyak sekali perubahan terkait pekerjaan, cara bermasyarakat dan gaya hidup. Abad 21 ditandai dengan berkembangnya teknologi informasi yang sangat pesat serta perkembangan otomasi dimana banyak pekerjaan yang sifatnya pekerjaan rutin dan berulang-ulang mulai digantikan oleh mesin, baik mesin produksi maupun komputer. Namun, beberapa pekerjaan tetap tidak tergantikan oleh mesin yaitu pekerjaan yang menuntut adanya pemikiran pakar (expert thinking) dan komunikasi yang kompleks. Kebutuhan sumber daya manusia untuk hal-hal rutin semakin menurun dari tahun ke tahun. Sebaliknya kebutuhan akan kecakapan berfikir dan komunikasi yang kompleks semakin naik.  Hal ini mengakibatkan adanya perubahan paradigma tentang kacakapan yang akan diperlukan di masa depan serta tentunya perubahan paradigma pendidikan. Dalam  uji publik kurikulum 2013 disebutkan mengenai pergeseran paradigma belajar dengan mempertimbangkan beberapa ciri abad 21 serta penerapan model pembelajaran yang sesuai.  Berikut beberapa ciri abad 21 dan model pembelajaran yang menyesuaikan.
 skema
Dalam mewujudkan kecakapan abad 21 maka diperlukan pula inovasi-inovasi dalam pembelajaran, baik terkait dengan pendekatan, model, media, strategi dan lain-lainnya. Dalam kesempatan ini dikenalkan salah satu framework pembelajaran abad 21 yang disusun oleh The 21st Century Partnership yang dapat digunakan untuk acuan dalam melaksanakan pembelajaran masa depan. Framework ini digunakan untuk memetakan kompetensi-kompetensi penting abad 21 serta sistem pendukungnya. Pada kesempatan ini ditunjukkan juga salah satu implementasinya dalam pembelajaran yang menggunakan e-learning.
Pembicara kedua adalah  Joko Purnomo, M.T. dengan materi “Menyongsong Kebijakan Kurikulum 2013 :    “Strategi Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran Matematika”. Dalam paparannya Joko Purnomo, M.T. menyampaikan pemanfaatan TIK  atau komputer dalam pendidikan yaitu komputer sebagai tutor (tutorial, praktik dan latihan, simulasi, permainan), komputer sebagai tool dan komputer sebagai tutee. Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran matematika diharapkan dapat mendukung proses pembelajaran sesuai kurikulum 2013 yang meliputi:
  • Standar Proses yang semula terfokus pada Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi  dilengkapi dengan: Mengamati, Menanya, Mengolah, Menalar, Menyajikan, Menyimpulkan, dan Mencipta/Memutuskan. sehingga peserta didik sejak kecil sudah terlatih dalam berfikir tingkat tinggi yang nantinya diperlukan untuk pengambilan keputusan.
  • Menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberi tahu [discovery learning]
  • Guru bukan satu-satunya sumber belajar.
Pembicara yang terakhir adalah  Fadjar Nur Hidayat, M.Ed., dengan materi     “Pemanfaatan Perangkat Lunak Geogebra dalam Pembelajaran Matematika terkait Kurikulum 2013”. Dalam paparannya Fadjar Nur Hidayat, M.Ed. menyampaikan kurikulum 2013 mengharapkan pembelajaran diarahkan untuk mendorong peserta didik mencari tahu dan bukan diberi tahu.Pembelajaran diarahkan berpusat ke siswa dan guru sebagai fasilitator yang mendorong siswa untuk bisa menemukan pengetahuannya sendiri. Pembelajaran menggunakan pendekatan sains yang terdiri atas mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan dan menyimpulkan.Selain itu guru harus bisa juga memberikan pertanyaan kepada siswa yang mampu menggugah sifat kritis dan kreatifitas dari siswa. Dalam pembelajaran, TIK digunakan sebagai alat bantu pembelajaran, khususnya untuk mata pelajaran matematika SMA dapat membantu meningkatkan tingkat abstraksi materi yang diajarkan. GeoGebra memiliki beberapa kemampuan dan fitur yang dapat digunakan untuk memfasilitasi pembelajaran matematika sesuai dengan apa yang diamanatkan oleh kurikulum 2013.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar